Pesawat SJ-182 Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pertengahan tahun 2020 lalu, FAA telah memberi peringatan keras akan masalah yang bisa menimpanya.
Apa itu?
Dalam pemberitaan Reuters, seperti dilansir kembali detikTravel, Sabtu (9/1/2021), otoritas penerbangan AS, FAA mengeluarkan arahan darurat. Ini dikhususkan pada 2.000 pesawat Boeing 737 yang diparkir karena pandemi.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Jumat (24/7), mengeluarkan arahan kelaikan udara darurat untuk 2.000 pesawat Boeing 737 NG dan Classic yang terdaftar di AS.
Pesawat Boeing 737 NG meliputi seri 600, 700, 800, dan 900. Sedang Boeing 737 Klasik meliputi seri 300, 400, 500 dan jenis ini masih banyak dipakai maskapai Indonesia, termasuk Sriwijaya Air.
FAA memperingatkan kemungkinan korosi pada pesawat yang diparkir. Kerusakan ini dapat menyebabkan kegagalan pada mesin ganda.
Para pengawas menemukan air check valve rusak saat mengeluarkan pesawat dari penyimpanan. Temuan ini menyusul empat laporan terbaru dari terhentinya mesin tunggal pada pesawat yang telah lama diparkir.
Lalu, FAA memerintahkan agar pesawat Boeing 737 tidak dioperasikan dahulu jika diparkir sudah selama tujuh hari atau lebih.
Alaska Airlines mengatakan bahwa salah satu pesawatnya kemungkinan masuk dalam salah satu dari empat insiden. Mereka mencatat masalah mesin tiba-tiba mati baru-baru ini.
"Keamanan penerbangan tidak terganggu," kata Alaska dalam sebuah pernyataan. Maskapai juga menambahkan bahwa sekarang sedang memeriksa air check valve sebelum menerbangkan kembali pesawatnya.
Jika maskapai penerbangan menemukan korosi, mereka harus mengganti katup sebelum menerbangkan pesawat lagi, kata FAA.
Pada hari yang sama, Boeing mengatakan bahwa pihaknya telah menyarankan operator untuk memeriksa pesawat. Pabrikan juga mengatakan bila pesawat yang disimpan atau jarang digunakan karena permintaan yang lebih rendah selama pandemi COVID-19, katup yang dimaksud bisa lebih rentan terkena korosi.
Maskapai global memarkir ribuan pesawat karena pandemi virus Corona, tetapi beberapa telah mulai terbang lagi karena permintaan meningkat. Mungkin, kejadian ini juga menimpa Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air.
FAA mengatakan bahwa arahannya adalah untuk mengatasi korosi air check valve untuk kedua mesin. Badan tersebut mengatakan masalah itu dapat mengakibatkan matinya kompresor dan kehilangan daya mesin ganda (dual-engine power loss) tanpa kemampuan untuk memulai kembali.
Boeing mengatakan akan memberikan informasi pemeriksaan dan penggantian kepada pemilik armada jika mereka menemukan masalah.
Kini, nasi sudah menjadi bubur. Pesawat B737-500 SJY 182 milik Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Yang harus diwanti-wanti adalah maskapai Indonesia juga banyak mengoperasikan seri B737. Garuda Indonesia yang memiliki total 73 pesawat B737-800G.
Lion Air punya total 43 pesawat B737-800 dan 78 pesawat B737-900. Sriwijaya Air memiliki 6 pesawat B737-500, 16 pesawat B737-800, dan 2 pesawat B737-900.
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit
Pesawat SJ-182 Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pertengahan tahun 2020 lalu, FAA telah memberi peringatan keras akan masalah yang bisa menimpanya.
Apa itu?
Dalam pemberitaan Reuters, seperti dilansir kembali detikTravel, Sabtu (9/1/2021), otoritas penerbangan AS, FAA mengeluarkan arahan darurat. Ini dikhususkan pada 2.000 pesawat Boeing 737 yang diparkir karena pandemi.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Jumat (24/7), mengeluarkan arahan kelaikan udara darurat untuk 2.000 pesawat Boeing 737 NG dan Classic yang terdaftar di AS.
Pesawat Boeing 737 NG meliputi seri 600, 700, 800, dan 900. Sedang Boeing 737 Klasik meliputi seri 300, 400, 500 dan jenis ini masih banyak dipakai maskapai Indonesia, termasuk Sriwijaya Air.
FAA memperingatkan kemungkinan korosi pada pesawat yang diparkir. Kerusakan ini dapat menyebabkan kegagalan pada mesin ganda.
Para pengawas menemukan air check valve rusak saat mengeluarkan pesawat dari penyimpanan. Temuan ini menyusul empat laporan terbaru dari terhentinya mesin tunggal pada pesawat yang telah lama diparkir.
Lalu, FAA memerintahkan agar pesawat Boeing 737 tidak dioperasikan dahulu jika diparkir sudah selama tujuh hari atau lebih.
Alaska Airlines mengatakan bahwa salah satu pesawatnya kemungkinan masuk dalam salah satu dari empat insiden. Mereka mencatat masalah mesin tiba-tiba mati baru-baru ini.
"Keamanan penerbangan tidak terganggu," kata Alaska dalam sebuah pernyataan. Maskapai juga menambahkan bahwa sekarang sedang memeriksa air check valve sebelum menerbangkan kembali pesawatnya.
Jika maskapai penerbangan menemukan korosi, mereka harus mengganti katup sebelum menerbangkan pesawat lagi, kata FAA.
Pada hari yang sama, Boeing mengatakan bahwa pihaknya telah menyarankan operator untuk memeriksa pesawat. Pabrikan juga mengatakan bila pesawat yang disimpan atau jarang digunakan karena permintaan yang lebih rendah selama pandemi COVID-19, katup yang dimaksud bisa lebih rentan terkena korosi.
Maskapai global memarkir ribuan pesawat karena pandemi virus Corona, tetapi beberapa telah mulai terbang lagi karena permintaan meningkat. Mungkin, kejadian ini juga menimpa Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air.
FAA mengatakan bahwa arahannya adalah untuk mengatasi korosi air check valve untuk kedua mesin. Badan tersebut mengatakan masalah itu dapat mengakibatkan matinya kompresor dan kehilangan daya mesin ganda (dual-engine power loss) tanpa kemampuan untuk memulai kembali.
Boeing mengatakan akan memberikan informasi pemeriksaan dan penggantian kepada pemilik armada jika mereka menemukan masalah.
Kini, nasi sudah menjadi bubur. Pesawat B737-500 SJY 182 milik Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Yang harus diwanti-wanti adalah maskapai Indonesia juga banyak mengoperasikan seri B737. Garuda Indonesia yang memiliki total 73 pesawat B737-800G.
Lion Air punya total 43 pesawat B737-800 dan 78 pesawat B737-900. Sriwijaya Air memiliki 6 pesawat B737-500, 16 pesawat B737-800, dan 2 pesawat B737-900.
0 Response to "Inikah Penyebab Jatuhnya Boeing 737-500 Milik Sriwijaya Air?"
Post a comment