Blusukan menemui tunawisma di Jakarta yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menjadi perdebatan. Suara pro dan kontra muncul menanggapi cara blusukan yang dilakukan eks Wali Kota Surabaya tersebut.
Polemik blusukan Risma ini jadi perdebatan antara Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak dengan pendukung Gubernur DKI Anies Baswedan, Geisz Chalifah dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat, 8 Januari 2021.
Awal pedebatan dimulai dengan pemaparan Gilbert yang heran dengan munculnya kehebohan Risma melakukan blusukan. Kata dia, seharusnya yang dipersoalkan adalah pejabat yang tak pernah turun blusukan.
"Saya heran, itu kenapa jadi persoalan ya. Itu kejadian spontan yang artinya ya sah-sah saja. Yang kalau masalah adalah bila pejabat tidak turun blusukan, tidak turun ke lapangan," kata Gilbert dalam Youtube tvOne yang dikutip VIVA, Sabtu, 9 Januari 2021.
Gilbert menyinggung kehebohan Risma blusukan karena ada pihak yang merasa mainannya diambil. Ia bilang cara pihak itu kekanak-kanakan dan tak menunjukkan kedewasaan. Meski demikian, dia tak menyebut nama yang dimaksudnya.
"Ya, mungkin yang merasa mainan diambil lah. Kalau kita melihat ya orang yang protes ya begitu," jelas Gilbert.
Merespons itu, Geiz Chalifah, mengkritisi tupoksi Kementerian Sosial atau Kemensos. Ia merincikan tupoksi yang dimaksud seperti memiliki kebijakan, mengelola dan merawat fakir miskin, dan segala macam persoalan sosial dalam skala nasional.
Menurut dia, jika merujuk tupoksi itu mestinya bukan Jakarta yang jadi prioritas blusukan Risma. Sebab, Jakarta tak termasuk 10 provinsi termiskin di Tanah Air.
"Jumlah provinsi yang paling banyak itu ada lima, Jakarta enggak termasuk. Di 10 provinsi termiskin Jakarta juga enggak termasuk," ujar Geisz.
Geisz mengatakan Jakarta memiliki Kepala Dinas Sosial yang menangani urusan tunawisma di Ibu Kota. Maka itu, jika ada menteri yang mau blusukan di Ibu Kota seyogyanya berkoordinasi dengan Gubernur DKI.
"Kalau secara adat, datang aja, atau panggil pak Anies, yuk kita kontrol kondisi Jakarta. Apa yang salah sih?" tutur Geisz.
Giliran Gilbert menjawab pernyataan Geisz. Menurutnya, Risma tak perlu sowan karena dalam blusukannya masih terkait masalah sosial yaitu tunawisma. Hal itu beda jika Risma blusukan menyangkut masalah kesehatan yang memang harus sowan ke pihak terkait. "Kan masalah sosial, apa yang salah di situ," ujarnya.
Geisz pun menyanggah penjelasan Gilbert dengan mencontohkan kasus Risma saat masih jabat Wali Kota Surabaya terkait mobil tes PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kalau itu tidak masalah, kenapa soal ambulans Bu Risma sampai ngamuk-ngamuk dengan Khofifah pada saat itu?" jelas Geisz.
"Lah, itu kan waktu wali kota, bandingkan dengan menteri sosial," balas Gilbert.
Gilbert menambahkan blusukan yang dilakukan Risma bukan berarti mengambil alih tugas Pemprov DKI. "Itu spontanitas. Yang masalah itu yang tidak blusukan. Anda lihat nggak, ada yang blusukan dari pemprov?" ujar Gilbert.
Dengan santai, Geisz menjawab pertanyaan Gilbert terkait blusukan yang dilakukan Pemprov DKI.
"Karena blusukannya nggak cari kamera. Blusukannya itu datang ke perkampungan kumuh, ada nenek-nenek miskin, sakit kemudian diangkat dibawain ambulans dibawakan ke rumah sakit," tutur Geisz.
"Saya fotonya banyak noh. Mau saya kasih lihat sekarang? Tapi, nggak pake kamera karena memang blusukannya benar-benar bekerja," tambah Geisz.
[viva]
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit
Blusukan menemui tunawisma di Jakarta yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menjadi perdebatan. Suara pro dan kontra muncul menanggapi cara blusukan yang dilakukan eks Wali Kota Surabaya tersebut.
Polemik blusukan Risma ini jadi perdebatan antara Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak dengan pendukung Gubernur DKI Anies Baswedan, Geisz Chalifah dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat, 8 Januari 2021.
Awal pedebatan dimulai dengan pemaparan Gilbert yang heran dengan munculnya kehebohan Risma melakukan blusukan. Kata dia, seharusnya yang dipersoalkan adalah pejabat yang tak pernah turun blusukan.
"Saya heran, itu kenapa jadi persoalan ya. Itu kejadian spontan yang artinya ya sah-sah saja. Yang kalau masalah adalah bila pejabat tidak turun blusukan, tidak turun ke lapangan," kata Gilbert dalam Youtube tvOne yang dikutip VIVA, Sabtu, 9 Januari 2021.
Gilbert menyinggung kehebohan Risma blusukan karena ada pihak yang merasa mainannya diambil. Ia bilang cara pihak itu kekanak-kanakan dan tak menunjukkan kedewasaan. Meski demikian, dia tak menyebut nama yang dimaksudnya.
"Ya, mungkin yang merasa mainan diambil lah. Kalau kita melihat ya orang yang protes ya begitu," jelas Gilbert.
Merespons itu, Geiz Chalifah, mengkritisi tupoksi Kementerian Sosial atau Kemensos. Ia merincikan tupoksi yang dimaksud seperti memiliki kebijakan, mengelola dan merawat fakir miskin, dan segala macam persoalan sosial dalam skala nasional.
Menurut dia, jika merujuk tupoksi itu mestinya bukan Jakarta yang jadi prioritas blusukan Risma. Sebab, Jakarta tak termasuk 10 provinsi termiskin di Tanah Air.
"Jumlah provinsi yang paling banyak itu ada lima, Jakarta enggak termasuk. Di 10 provinsi termiskin Jakarta juga enggak termasuk," ujar Geisz.
Geisz mengatakan Jakarta memiliki Kepala Dinas Sosial yang menangani urusan tunawisma di Ibu Kota. Maka itu, jika ada menteri yang mau blusukan di Ibu Kota seyogyanya berkoordinasi dengan Gubernur DKI.
"Kalau secara adat, datang aja, atau panggil pak Anies, yuk kita kontrol kondisi Jakarta. Apa yang salah sih?" tutur Geisz.
Giliran Gilbert menjawab pernyataan Geisz. Menurutnya, Risma tak perlu sowan karena dalam blusukannya masih terkait masalah sosial yaitu tunawisma. Hal itu beda jika Risma blusukan menyangkut masalah kesehatan yang memang harus sowan ke pihak terkait. "Kan masalah sosial, apa yang salah di situ," ujarnya.
Geisz pun menyanggah penjelasan Gilbert dengan mencontohkan kasus Risma saat masih jabat Wali Kota Surabaya terkait mobil tes PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kalau itu tidak masalah, kenapa soal ambulans Bu Risma sampai ngamuk-ngamuk dengan Khofifah pada saat itu?" jelas Geisz.
"Lah, itu kan waktu wali kota, bandingkan dengan menteri sosial," balas Gilbert.
Gilbert menambahkan blusukan yang dilakukan Risma bukan berarti mengambil alih tugas Pemprov DKI. "Itu spontanitas. Yang masalah itu yang tidak blusukan. Anda lihat nggak, ada yang blusukan dari pemprov?" ujar Gilbert.
Dengan santai, Geisz menjawab pertanyaan Gilbert terkait blusukan yang dilakukan Pemprov DKI.
"Karena blusukannya nggak cari kamera. Blusukannya itu datang ke perkampungan kumuh, ada nenek-nenek miskin, sakit kemudian diangkat dibawain ambulans dibawakan ke rumah sakit," tutur Geisz.
"Saya fotonya banyak noh. Mau saya kasih lihat sekarang? Tapi, nggak pake kamera karena memang blusukannya benar-benar bekerja," tambah Geisz.
[viva]
0 Response to "Geisz Chalifah ke Politikus PDIP : Pemprov DKI Blusukannya Nggak Cari Kamera"
Post a comment