ContentMenarik - Insiden bentrok antara polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, yang menewaskan enam orang, sudah dilakukan rekonstruksi oleh Bareskrim Polri, Minggu hingga Senin dini hari (13 dan 14/12/2020). Komnas HAM tidak hadir dalam rekonstruksi tersebut.
Namun, dalam wawancara di acara Kompas pagi di Kompas TV, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rekonstruksi lebih awal dibandingkan dengan yang dilakukan oleh polisi. Bahkan, area yang disisir pun lebih jauh dan lebih luas.
"Kami lebih luas, bukan hanya empat titik. Karena memang fokusnya bukan hanya konteks di area KM 50, tapi kami kembangkan hingga ke area sentul di KM 0 sampai KM 48. Kami dapat duluan. Komnas HAM datang duluan, dapat info duluan, info dari masyarakat," ujar Anam.
Anam juga mengaku dia dan tim bukan hanya sekali datang ke area yang tempat kejadian perkara tapi sudah mendatanginya bolak-balik sampai lima kali. "Kami cocokan dengan jam yang sama, mulai dari jam 11 sampai jam 4 pagi. Kami susuri satu persatu,"ungkapnya.
Karena datang lebih awal dan belum ramai diberitakan, Anam mengaku mendapatkan banyak informasi langsung dari masyarakat di sekitar tempat kejadian. "Kami dapat lumayan banyak termasuk di luar jalan tol. Kami dapat dari penjual buah, pedagang kaki lima, pegawai alfamart, alfamidi sampai hotel," jelasnya.
Salah satu informasi yang dia dapat dari masyarakat, peristiwa terjadi pada minggu malam hingga senin dini hari. Menurut masyarakat sekitar, waktu itu situasi sepi karena sudah masuk hari senin. Padahal, di malam-malam biasanya, terutama sabtu dan minggu situasi ramai.
Untuk mendapatkan informasi dari masyarakat tersebut, Anam dan tim bahkan rela harus berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk mengumpulkan informasi penting tersebut. Termasuk metode dan alat yang jarang digunakan oleh Komas HAM sendiri.
Dan yang lebih penting lagi, Komnas HAM mengaku mendapatkan benda yang bukan hanya bisa dilihat, tapi juga benda yang bisa dipegang dan bisa dibawa ke kantor untuk diperiksa. Ketika ditanya apakah benda itu proyektil? Anam tidak menjawab secara tegas.
Anam membeberkan alasannya dia bekerja lebih awal dari aparat kepolisian, karena keberhasilan dalam mengungkap kasus ini memang terletak pada kecepatan dalam bekerja. "Peristiwa seperti ini biasanya malam. Situasi lumayan cepat. Karena itu kecepatan bekerja akan menentukan," katanya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Karawang menggelar rekonstruksi di empat titik terkait dengan kasus bentrokan Laskar Front Pembela Islam (FPI) dan Polri di Tol Jakarta-Cikampek.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, dalam empat Tempat Kejadian Perkara (TKP) setidaknya digelar 58 adegan rekonstruksi yang memperlihatkan bagaimana awal mula penyerangan Laskar FPI hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
"Dalam proses rekonstruksi malam ini setidaknya ada 58 adegan rekonstruksi," kata Argo saat meninjau langsung proses rekonstruksi, Senin (14/12/2020) dini hari.
Argo merincikan rekonstruksi dimulai sejak pada TKP I yang tepatnya di depan Hotel Novotel, Jalan Karawang Internasional. []
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit
ContentMenarik - Insiden bentrok antara polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, yang menewaskan enam orang, sudah dilakukan rekonstruksi oleh Bareskrim Polri, Minggu hingga Senin dini hari (13 dan 14/12/2020). Komnas HAM tidak hadir dalam rekonstruksi tersebut.
Namun, dalam wawancara di acara Kompas pagi di Kompas TV, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rekonstruksi lebih awal dibandingkan dengan yang dilakukan oleh polisi. Bahkan, area yang disisir pun lebih jauh dan lebih luas.
"Kami lebih luas, bukan hanya empat titik. Karena memang fokusnya bukan hanya konteks di area KM 50, tapi kami kembangkan hingga ke area sentul di KM 0 sampai KM 48. Kami dapat duluan. Komnas HAM datang duluan, dapat info duluan, info dari masyarakat," ujar Anam.
Anam juga mengaku dia dan tim bukan hanya sekali datang ke area yang tempat kejadian perkara tapi sudah mendatanginya bolak-balik sampai lima kali. "Kami cocokan dengan jam yang sama, mulai dari jam 11 sampai jam 4 pagi. Kami susuri satu persatu,"ungkapnya.
Karena datang lebih awal dan belum ramai diberitakan, Anam mengaku mendapatkan banyak informasi langsung dari masyarakat di sekitar tempat kejadian. "Kami dapat lumayan banyak termasuk di luar jalan tol. Kami dapat dari penjual buah, pedagang kaki lima, pegawai alfamart, alfamidi sampai hotel," jelasnya.
Salah satu informasi yang dia dapat dari masyarakat, peristiwa terjadi pada minggu malam hingga senin dini hari. Menurut masyarakat sekitar, waktu itu situasi sepi karena sudah masuk hari senin. Padahal, di malam-malam biasanya, terutama sabtu dan minggu situasi ramai.
Untuk mendapatkan informasi dari masyarakat tersebut, Anam dan tim bahkan rela harus berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk mengumpulkan informasi penting tersebut. Termasuk metode dan alat yang jarang digunakan oleh Komas HAM sendiri.
Dan yang lebih penting lagi, Komnas HAM mengaku mendapatkan benda yang bukan hanya bisa dilihat, tapi juga benda yang bisa dipegang dan bisa dibawa ke kantor untuk diperiksa. Ketika ditanya apakah benda itu proyektil? Anam tidak menjawab secara tegas.
Anam membeberkan alasannya dia bekerja lebih awal dari aparat kepolisian, karena keberhasilan dalam mengungkap kasus ini memang terletak pada kecepatan dalam bekerja. "Peristiwa seperti ini biasanya malam. Situasi lumayan cepat. Karena itu kecepatan bekerja akan menentukan," katanya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Karawang menggelar rekonstruksi di empat titik terkait dengan kasus bentrokan Laskar Front Pembela Islam (FPI) dan Polri di Tol Jakarta-Cikampek.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, dalam empat Tempat Kejadian Perkara (TKP) setidaknya digelar 58 adegan rekonstruksi yang memperlihatkan bagaimana awal mula penyerangan Laskar FPI hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
"Dalam proses rekonstruksi malam ini setidaknya ada 58 adegan rekonstruksi," kata Argo saat meninjau langsung proses rekonstruksi, Senin (14/12/2020) dini hari.
Argo merincikan rekonstruksi dimulai sejak pada TKP I yang tepatnya di depan Hotel Novotel, Jalan Karawang Internasional. []
0 Response to "Komnas HAM Sudah Lakukan Rekonstruksi Lebih Dulu Bentrok Polisi-FP1, Begini Hasilnya"
Post a comment