Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tidak kunjung menunjukkan kontribusi yang berarti dalam memajukan dunia pendidikan. Bahkan, seperti menciptakan keributan dan kerusuhan di dunia pendidikan blakangan ini.
Kordinator Nasional Komunitas Anak Muhammadiyah (KAM), Amirullah Hidayat mengingatkan Nadiem untuk lebih serius menjadi menteri. Kata dia, mengelola lembaga negara berbeda dengan tata kelola korporasi.
“Nadiem mengelola pendidikan seperti mengelola perusahan online dibuatnya, apakah ini karena latar belakang beliau seorang pengusaha transportasi online yaitu Gojek?” ujar Amirullah kepada wartawan, Jumat (25/7).
Kata Amirullah, jika diperhatikan dengan seksama maka Nadiem Makarim sejak jadi mendikbud tidak menghadirkan satu prestasi yang cukup membanggakan.
“Justru yang terjadi sering kali memunculkan kebijakan kontroversial yang menyebabkan perdebatan publik seperti lolosnya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan besar yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation dalam seleksi program organisasi penggerak (POP),” bebernya.
Bahkan, akibat keputusannya itu kemudian Nahdlatul Ulama, MUhammadiyah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kompak meninggalkan POP Kemendikbud.
“Kebijakan ini membuat banyak pihak yang tersinggung, seperti Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama, yang merasa terhina akibat kebijakan tersebut. Karena Muhamamdiyah dan NU disamakan dengan organisasi pendidikan yang dibiayai CSR perusahaannya sendiri,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Untuk menghindari kontroversi-kontroversi lain di kemudian hari, Amierullah menilai sudah saatnya Presiden Jokowi mencari figur baru untuk membangun dunia pendidikan nasional.
“Maka kita meminta Presiden Jokowi untuk mencopot Nadiem Makarim, masih banyak tokoh berlatar belakang pendidikan yang mampu menjadi Mendikbud,” tegasnya.
“Sebab kalau Nadiem Makarim dipertahankan, bisa membuat hubungan Presiden dengan ormas keagamaan akan rusak,” ujar Amirullah.
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit
Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tidak kunjung menunjukkan kontribusi yang berarti dalam memajukan dunia pendidikan. Bahkan, seperti menciptakan keributan dan kerusuhan di dunia pendidikan blakangan ini.
Kordinator Nasional Komunitas Anak Muhammadiyah (KAM), Amirullah Hidayat mengingatkan Nadiem untuk lebih serius menjadi menteri. Kata dia, mengelola lembaga negara berbeda dengan tata kelola korporasi.
“Nadiem mengelola pendidikan seperti mengelola perusahan online dibuatnya, apakah ini karena latar belakang beliau seorang pengusaha transportasi online yaitu Gojek?” ujar Amirullah kepada wartawan, Jumat (25/7).
Kata Amirullah, jika diperhatikan dengan seksama maka Nadiem Makarim sejak jadi mendikbud tidak menghadirkan satu prestasi yang cukup membanggakan.
“Justru yang terjadi sering kali memunculkan kebijakan kontroversial yang menyebabkan perdebatan publik seperti lolosnya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan besar yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation dalam seleksi program organisasi penggerak (POP),” bebernya.
Bahkan, akibat keputusannya itu kemudian Nahdlatul Ulama, MUhammadiyah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kompak meninggalkan POP Kemendikbud.
“Kebijakan ini membuat banyak pihak yang tersinggung, seperti Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama, yang merasa terhina akibat kebijakan tersebut. Karena Muhamamdiyah dan NU disamakan dengan organisasi pendidikan yang dibiayai CSR perusahaannya sendiri,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Untuk menghindari kontroversi-kontroversi lain di kemudian hari, Amierullah menilai sudah saatnya Presiden Jokowi mencari figur baru untuk membangun dunia pendidikan nasional.
“Maka kita meminta Presiden Jokowi untuk mencopot Nadiem Makarim, masih banyak tokoh berlatar belakang pendidikan yang mampu menjadi Mendikbud,” tegasnya.
“Sebab kalau Nadiem Makarim dipertahankan, bisa membuat hubungan Presiden dengan ormas keagamaan akan rusak,” ujar Amirullah.
0 Response to "Komunitas Anak Muhmmadiyah Minta Jokowi Copot Nadiem: Urus Pendidikan Seperti Urus Gojek"
Post a comment