Angka stunting memang turun dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada tahun 2018. Namun demikian capaian tersebut masih jauh dari target WHO yaitu 20 persen.
Sehingga pemerintah, DPR dan masyarkat harus terus bekerja keras melakukan percepatan penurunan stunting sebagai apaya untuk membangun SDM unggul menuju Indonesia maju dan sejahtera.
Demikian antara lain kesimpulan seminar nasional bertema "Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting: Capaian dan Rencana Tindak Lanjut" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Seminar diadakan oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Mitra Pangan, Gizi, dan Kesehatan Indonesia (MPGKI) , sebuah yayasan yang didirikan oleh 4 organisasi profesi yaitu Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Persatuan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan), dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI).
Acara dibuka oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan dihadiri oleh Ketua Kaukus Kesehatan DPR Suir Syam dan Wakil Ketua Komisi IX DPR Putih Sari. Adapun pembicara utama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyampaikan topik tentang "Penurunan Stunting dalam Pembangunan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju".
Pembicara lainnya adalah Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes mewakili Menkes, Kirana Pritasri, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bupati Gorontalo, dan Nelson Pomalingo.
Sedang pembicara pleno dari Sekretariat Wakil Presiden RI dan Bappenas RI, dengan pembahas anggota Komisi IX DPR Sumarjati Arjoso, Ketua Dewan Pakar PP IAKMI, Adang Bachtiar dan Endang L. Achadi dari FKM UI.
Dalam kata sambutannya, Fadli Zon mengatakan merasa prihatin karena angka stunting masih cukup tinggi di Indonesia, sehingga perlu upaya percepatan dalam penurunan stunting ini.
Sementara, Moeldoko menegaskan, bahwa pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci Indonesia kedepan dan menjadi prioritas utama Presiden Jokowi.
Wakil Ketua Umum IAKMI Dedi Supratman yang memandu seminar meminta pemerintah agar memberikan perhatian lebih kepada masalah stunting dan membuat payung hukum dalam bentuk Perpres maupun Inpres yang mengamanatkan bahwa upaya percepatan penurunan stunting dibawah koordinasi langsung Presiden.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh seperti kerdil dan pendek pada anak balita, akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 HPK, yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.(rmol)
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit
Angka stunting memang turun dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8 persen pada tahun 2018. Namun demikian capaian tersebut masih jauh dari target WHO yaitu 20 persen.
Sehingga pemerintah, DPR dan masyarkat harus terus bekerja keras melakukan percepatan penurunan stunting sebagai apaya untuk membangun SDM unggul menuju Indonesia maju dan sejahtera.
Demikian antara lain kesimpulan seminar nasional bertema "Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting: Capaian dan Rencana Tindak Lanjut" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Seminar diadakan oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Mitra Pangan, Gizi, dan Kesehatan Indonesia (MPGKI) , sebuah yayasan yang didirikan oleh 4 organisasi profesi yaitu Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Persatuan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan), dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI).
Acara dibuka oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan dihadiri oleh Ketua Kaukus Kesehatan DPR Suir Syam dan Wakil Ketua Komisi IX DPR Putih Sari. Adapun pembicara utama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyampaikan topik tentang "Penurunan Stunting dalam Pembangunan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju".
Pembicara lainnya adalah Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes mewakili Menkes, Kirana Pritasri, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bupati Gorontalo, dan Nelson Pomalingo.
Sedang pembicara pleno dari Sekretariat Wakil Presiden RI dan Bappenas RI, dengan pembahas anggota Komisi IX DPR Sumarjati Arjoso, Ketua Dewan Pakar PP IAKMI, Adang Bachtiar dan Endang L. Achadi dari FKM UI.
Dalam kata sambutannya, Fadli Zon mengatakan merasa prihatin karena angka stunting masih cukup tinggi di Indonesia, sehingga perlu upaya percepatan dalam penurunan stunting ini.
Sementara, Moeldoko menegaskan, bahwa pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci Indonesia kedepan dan menjadi prioritas utama Presiden Jokowi.
Wakil Ketua Umum IAKMI Dedi Supratman yang memandu seminar meminta pemerintah agar memberikan perhatian lebih kepada masalah stunting dan membuat payung hukum dalam bentuk Perpres maupun Inpres yang mengamanatkan bahwa upaya percepatan penurunan stunting dibawah koordinasi langsung Presiden.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh seperti kerdil dan pendek pada anak balita, akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 HPK, yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.(rmol)
0 Response to "Stunting Indonesia Turun, Tapi Masih Jauh Dari Target WHO"
Post a comment