Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menilai Tentara Nasional Indonesia (TNI) kecolongan karena meloloskan Enzo Zenz Allie (18) menjadi Taruna Akmil. Sebab, jika dilihat dari jejak digital, Enzo dan ibunya seolah tampak terlibat ke dalam jaringan ideologi yang bertolak belakang dengan Pancasila.
Menurut Mahfud, TNI adalah lembaga yang dikenal sangat ketat dari berbagai sisi, termasuk urusan penerimaan calon anggota mereka. Selama ini, kata Mahfud, TNI dikenal dapat mengetahui rekam jejak orang yang hendak direkrut jadi anggota, bahkan hingga silsilah kakeknya, juga apa saja kegiatannya. Dengan lolosnya Enzo, maka ia menganggap TNI sudah kecolongan.
“TNI sudah kecolongan menurut saya,” tutur Mahfud di kantornya, Jumat (9/8/2019).
Bahaya atau tidak, menurut Mahfud, yang jelas TNI sudah kecolongan. TNI seakan-akan tidak tahu bahwa Enzo punya peran luar biasa di dalam gerakan-gerakan yang terpapar radikal, termasuk ibunya juga menjadi bagian dari gerakan terpapar radikal tersebut.
“Masak enggak tahu?” tanyanya.
Oleh karena itu, sebaiknya menurut Mahfud, Enzo diberhentikan alias dipecat dari keanggotannya dalam akademi militer. Enzo layak untuk dipecat dari Akmil karena ia tidak bisa memenuhi syarat jika memang gerakan yang diikutinya terpapar oleh radikalisme, seperti informasi yang beredar selama ini.
“Tetapi itu terserah TNI. Saya kira yang bersangkutan juga tidak akan kerasan. Kalau sudah diberitakan seperti itu masih kerasan, maka perlu dipertanyakan benar motivasinya,” tambahnya.
Sebelumnya, Enzo Zenz Allie menjadi perbincangan berbagai pihak usai videonya saat berdialog dalam Bahasa Prancis dengan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjantom menyebar di media sosial. Almarhum ayah Enzo adalah seorang Warga Negara Prancis, sedangkan ibunya seorang Warga Negara Indonesia.
Semula Enzo tinggal di Prancis. Tapi setelah ayahnya meninggal, ibunya membawa Enzo ke Indonesia guna melanjutkan sekolah dasar, bahkan dia sempat masuk pesantren. [kp]
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menilai Tentara Nasional Indonesia (TNI) kecolongan karena meloloskan Enzo Zenz Allie (18) menjadi Taruna Akmil. Sebab, jika dilihat dari jejak digital, Enzo dan ibunya seolah tampak terlibat ke dalam jaringan ideologi yang bertolak belakang dengan Pancasila.
Menurut Mahfud, TNI adalah lembaga yang dikenal sangat ketat dari berbagai sisi, termasuk urusan penerimaan calon anggota mereka. Selama ini, kata Mahfud, TNI dikenal dapat mengetahui rekam jejak orang yang hendak direkrut jadi anggota, bahkan hingga silsilah kakeknya, juga apa saja kegiatannya. Dengan lolosnya Enzo, maka ia menganggap TNI sudah kecolongan.
“TNI sudah kecolongan menurut saya,” tutur Mahfud di kantornya, Jumat (9/8/2019).
Bahaya atau tidak, menurut Mahfud, yang jelas TNI sudah kecolongan. TNI seakan-akan tidak tahu bahwa Enzo punya peran luar biasa di dalam gerakan-gerakan yang terpapar radikal, termasuk ibunya juga menjadi bagian dari gerakan terpapar radikal tersebut.
“Masak enggak tahu?” tanyanya.
Oleh karena itu, sebaiknya menurut Mahfud, Enzo diberhentikan alias dipecat dari keanggotannya dalam akademi militer. Enzo layak untuk dipecat dari Akmil karena ia tidak bisa memenuhi syarat jika memang gerakan yang diikutinya terpapar oleh radikalisme, seperti informasi yang beredar selama ini.
“Tetapi itu terserah TNI. Saya kira yang bersangkutan juga tidak akan kerasan. Kalau sudah diberitakan seperti itu masih kerasan, maka perlu dipertanyakan benar motivasinya,” tambahnya.
Sebelumnya, Enzo Zenz Allie menjadi perbincangan berbagai pihak usai videonya saat berdialog dalam Bahasa Prancis dengan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjantom menyebar di media sosial. Almarhum ayah Enzo adalah seorang Warga Negara Prancis, sedangkan ibunya seorang Warga Negara Indonesia.
Semula Enzo tinggal di Prancis. Tapi setelah ayahnya meninggal, ibunya membawa Enzo ke Indonesia guna melanjutkan sekolah dasar, bahkan dia sempat masuk pesantren. [kp]
0 Response to "Mahfud MD soal Enzo Lolos Seleksi Akmil: TNI Kecolongan"
Post a Comment