Dua ekor kambing milik Rosmidar (65 tahun), warga Jorong Sungai Salak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mati dimangsa beruang madu.
Rosmidar menemukan dua ekor kambing yang rencananya akan dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1440 hijriah itu mati dengan kondisi tubuh penuh luka robek, pada Sabtu 10 Agustus 2019 sekira pukul 08.00 WIB.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) resor Tanah Datar menduga, kematian dua ekor kambing kurban itu disebabkan serangan Beruang Madu. Ini setelah banyak ditemukan jejak menyerupai jejak kaki satwa yang memiliki nama latin Helarctos Malayanus itu di sekitar rumah Rosmidar.
"Dua ekor kambing ini merupakan hewan hasil ternak dari warga atas nama Rosmidar. Niatnya, akan dijadikan hewan kurban esok hari. Ditemukan mati tadi pagi," kata Kepala Resor BKSDA Tanah Datar, Ansarul, melalui sambungan ponsel, Sabtu malam 10 Agustus 2019.
Menurut Ansarul, kematian dua ekor kambing ini menambah daftar kematian hewan ternak milik warga setempat. Sebelumnya, juga ditemukan kasus kematian serupa. Ada hewan ternak kambing, itik dan ayam. Dugaan sama yakni disebabkan oleh serangan beruang madu.
"Konflik beruang madu di Jorong Sungai Salak ini sudah terjadi sejak Juli lalu. Kita sudah lakukan sejumlah upaya sesuai dengan prosedur yakni, melakukan pengusiran dengan cara membunyikan meriam, patroli hingga pemasangan kandang perangkap atau box trap. Kamera trap juga sudah kita pasang di sejumlah titik," ujar Ansarul.
Lebih lanjut Ansarul, meski sudah dilakukan upaya penangkapan, namun masih belum membuahkan hasil. Umpan berupa buah-buahan seperti cempedak dan kelapa diambil dan dimakan dari sisi samping kandang perangkap.
"Kita sudah pasang kandang perangkap. Umpan yang kita kasih dimakan, tapi tidak dari depan, melainkan diambil dari samping kandang. Pun dengan kamera trap yang kita pasang, juga belum merekam aktifitas beruang madu tersebut,"kata Ansarul.
Ansarul menilai, prilaku beruang madu ini agak sedikit berbeda. Biasanya beruang madu, mengkonsumsi buah-buahan. Ini malah sebaliknya, memangsa hewan ternak warga. Yang dimakan hanya bagian hati, jantung dan paha. Analisis sementara, beruang madu mengkonsumsi bagian tertentu dari hewan ternak itu untuk menambah protein.
"Beruang biasanya makan buah-buahan. Ada juga makan bagian organ hewan kecil. Tapi tak banyak. Paling sering itu, ulat tanah dan kumbang yang hidup di kayu. Kalau yang ini memangsa hewan ternak warga. Dan yang dimakan hanya bagian hati, jantung dan paha,"ujar Ansarul.
Ansarul berpendapat, terganggunya habitat asli juga menjadi salah satu faktor konflik ini terjadi. Pasalnya, area hutan perbukitan disekitar lokasi yang merupakan hutan lindung dan hutan produksi, sudah banyak beralih ke lahan perkebunan yang ditanam dengan Pinus dan karet.
"Habitat aslinya terganggu. Kawasan itu sudah banyak dijadikan lahan perkebunan. Sebagai antisipasi, kita imbau kepada masyarakat untuk tidak pergi ke kebun sendirian dan selalu membunyikan bunyian yang keras untuk menghalau beruang madu agar tidak mendekat. Kita juga tetap melakukan pengawasan dan upaya lain sesuai dengan prosedur penanganan konflik satwa dilindungi," tutup Ansarul. [vv]
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit
Dua ekor kambing milik Rosmidar (65 tahun), warga Jorong Sungai Salak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mati dimangsa beruang madu.
Rosmidar menemukan dua ekor kambing yang rencananya akan dijadikan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 1440 hijriah itu mati dengan kondisi tubuh penuh luka robek, pada Sabtu 10 Agustus 2019 sekira pukul 08.00 WIB.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) resor Tanah Datar menduga, kematian dua ekor kambing kurban itu disebabkan serangan Beruang Madu. Ini setelah banyak ditemukan jejak menyerupai jejak kaki satwa yang memiliki nama latin Helarctos Malayanus itu di sekitar rumah Rosmidar.
"Dua ekor kambing ini merupakan hewan hasil ternak dari warga atas nama Rosmidar. Niatnya, akan dijadikan hewan kurban esok hari. Ditemukan mati tadi pagi," kata Kepala Resor BKSDA Tanah Datar, Ansarul, melalui sambungan ponsel, Sabtu malam 10 Agustus 2019.
Menurut Ansarul, kematian dua ekor kambing ini menambah daftar kematian hewan ternak milik warga setempat. Sebelumnya, juga ditemukan kasus kematian serupa. Ada hewan ternak kambing, itik dan ayam. Dugaan sama yakni disebabkan oleh serangan beruang madu.
"Konflik beruang madu di Jorong Sungai Salak ini sudah terjadi sejak Juli lalu. Kita sudah lakukan sejumlah upaya sesuai dengan prosedur yakni, melakukan pengusiran dengan cara membunyikan meriam, patroli hingga pemasangan kandang perangkap atau box trap. Kamera trap juga sudah kita pasang di sejumlah titik," ujar Ansarul.
Lebih lanjut Ansarul, meski sudah dilakukan upaya penangkapan, namun masih belum membuahkan hasil. Umpan berupa buah-buahan seperti cempedak dan kelapa diambil dan dimakan dari sisi samping kandang perangkap.
"Kita sudah pasang kandang perangkap. Umpan yang kita kasih dimakan, tapi tidak dari depan, melainkan diambil dari samping kandang. Pun dengan kamera trap yang kita pasang, juga belum merekam aktifitas beruang madu tersebut,"kata Ansarul.
Ansarul menilai, prilaku beruang madu ini agak sedikit berbeda. Biasanya beruang madu, mengkonsumsi buah-buahan. Ini malah sebaliknya, memangsa hewan ternak warga. Yang dimakan hanya bagian hati, jantung dan paha. Analisis sementara, beruang madu mengkonsumsi bagian tertentu dari hewan ternak itu untuk menambah protein.
"Beruang biasanya makan buah-buahan. Ada juga makan bagian organ hewan kecil. Tapi tak banyak. Paling sering itu, ulat tanah dan kumbang yang hidup di kayu. Kalau yang ini memangsa hewan ternak warga. Dan yang dimakan hanya bagian hati, jantung dan paha,"ujar Ansarul.
Ansarul berpendapat, terganggunya habitat asli juga menjadi salah satu faktor konflik ini terjadi. Pasalnya, area hutan perbukitan disekitar lokasi yang merupakan hutan lindung dan hutan produksi, sudah banyak beralih ke lahan perkebunan yang ditanam dengan Pinus dan karet.
"Habitat aslinya terganggu. Kawasan itu sudah banyak dijadikan lahan perkebunan. Sebagai antisipasi, kita imbau kepada masyarakat untuk tidak pergi ke kebun sendirian dan selalu membunyikan bunyian yang keras untuk menghalau beruang madu agar tidak mendekat. Kita juga tetap melakukan pengawasan dan upaya lain sesuai dengan prosedur penanganan konflik satwa dilindungi," tutup Ansarul. [vv]
0 Response to "Kambing-kambing Kurban untuk Idul Adha Dimangsa Beruang Madu"
Post a Comment