
Di tengah proses penghitungan dan rekapitulasi surat suara Pemilu 2019, KPU masih menjadi sorotan karena banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia maupun sakit. KPU ingin peristiwa ini tidak terus dibahas oleh masyarakat luas.
"Proses KPU sekarang ini kan sedang disibukkan dengan banyak hal. Kita juga sudah mengurusi tentang teman-teman atau saudara-saudara kita yang meninggal ketika bertugas di KPSS. Kita sudah mengurusi itu," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Ilham mengatakan, KPU tidak ingin membahas persoalan ini terus menerus. Sebab, pihaknya tengah fokus pada tahapan rekapitulasi penghitungan suara nasional. Sehingga pengumuman pemenang pemilu dapat dilakukan tepat waktu, yakni 22 Mei mendatang.
"Jadi kalau untuk kemudian mengulang kembali menyoal kembali persoalan-persoalan itu, buat kami nanti kita akan kesulitan untuk menghadapi persoalan-persoalan ke depan, seperti rekapitulasi hari ini," ungkap Ilham.
Namun, jika ada sejumlah pihak yang tetap menginginkan dan membentuk Tim Pencari Fakta untuk memastikan penyebab kematian petugas KPPS, KPU tidak akan melarangnya. Akan tetapi, KPU dipastikan tidak ikut dalam tim tersebut.
"Kalau memang ada tim investigasi yang melakukan investasi silakan saja. Kalau menurut kami memang murni kelelahan, murni kecapekan. Coba dicek deh sekarang aja kabupaten/kota sudah ada banyak yang sakit ya, seperti yang dari Bekasi di kota di kabupaten," tutur Ilham
"Kalau kemudian kami tanggapi tersebut hal-hal itu banyak hal yang kemudian tidak bisa kami kerjakan ke depan. Prinsipil adalah sekali lagi kami sudah upayakan ada santunan dan sebagainya, artinya bukan kita selesaikan hanya dengan santunan, tidak. Tetapi kemudian mari kita evaluasi pemilu serentak ini bersama-sama," tutupnya.
Berdasarkan data KPU, hingga Selasa (7/5), tercatat 456 petugas KPPS meninggal dunia, dan 4.310 orang sakit. [km]
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit

Di tengah proses penghitungan dan rekapitulasi surat suara Pemilu 2019, KPU masih menjadi sorotan karena banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia maupun sakit. KPU ingin peristiwa ini tidak terus dibahas oleh masyarakat luas.
"Proses KPU sekarang ini kan sedang disibukkan dengan banyak hal. Kita juga sudah mengurusi tentang teman-teman atau saudara-saudara kita yang meninggal ketika bertugas di KPSS. Kita sudah mengurusi itu," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Ilham mengatakan, KPU tidak ingin membahas persoalan ini terus menerus. Sebab, pihaknya tengah fokus pada tahapan rekapitulasi penghitungan suara nasional. Sehingga pengumuman pemenang pemilu dapat dilakukan tepat waktu, yakni 22 Mei mendatang.
"Jadi kalau untuk kemudian mengulang kembali menyoal kembali persoalan-persoalan itu, buat kami nanti kita akan kesulitan untuk menghadapi persoalan-persoalan ke depan, seperti rekapitulasi hari ini," ungkap Ilham.
Namun, jika ada sejumlah pihak yang tetap menginginkan dan membentuk Tim Pencari Fakta untuk memastikan penyebab kematian petugas KPPS, KPU tidak akan melarangnya. Akan tetapi, KPU dipastikan tidak ikut dalam tim tersebut.
"Kalau memang ada tim investigasi yang melakukan investasi silakan saja. Kalau menurut kami memang murni kelelahan, murni kecapekan. Coba dicek deh sekarang aja kabupaten/kota sudah ada banyak yang sakit ya, seperti yang dari Bekasi di kota di kabupaten," tutur Ilham
"Kalau kemudian kami tanggapi tersebut hal-hal itu banyak hal yang kemudian tidak bisa kami kerjakan ke depan. Prinsipil adalah sekali lagi kami sudah upayakan ada santunan dan sebagainya, artinya bukan kita selesaikan hanya dengan santunan, tidak. Tetapi kemudian mari kita evaluasi pemilu serentak ini bersama-sama," tutupnya.
Berdasarkan data KPU, hingga Selasa (7/5), tercatat 456 petugas KPPS meninggal dunia, dan 4.310 orang sakit. [km]
0 Response to "KPU Minta Insiden Banyaknya KPPS Meninggal Tak Diungkit Terus"
Post a comment