
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin terus melakukan upaya rekonsiliasi pasca pemilihan presiden (pilpres) 2019. Namun, kubu pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno meminta wacana rekonsiliasi ditunda sampai hari raya lebaran pada Juni mendatang.
Penolakan upaya rekonsiliasi dalam waktu dekat ini lantas disayangkan oleh anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Eva Kusuma Sundari. Dia mengatakan, pihaknya keberatan jika alasan penundaan rekonsiliasi lantaran belum ada urgensinya.
“Ini agak mengkhawatirkan, ketika menolak diajak silahturahmi alasannya belum urgen. Tapi, faktanya di kubu Pak PS (Prabowo Subianto) malah justru melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan konflik, malah memicu konflik,” kata Eva, Selasa (23/4).
Eva kemudian mencontohkan pernyataan Prabowo soal pasangan petahana pasti memenangkan kontestasi pilpres. Eva memandang, pernyataan Prabowo itu justru menyiratkan pesan kepada pendukungnya bahwa hasil pemilu patut dicurigai jika mereka kalah.
“Kalau nanti diumumkan dan tidak sesuai yang dipercayakan atau tidak sesuai dengan yang diucapkan oleh Pak PS, nanti masyarakat sudah kadung menganggap KPU curang dan sebagainya,” terangnya.
Selain itu, lanjut Eva, Prabowo beserta para pasukannya terus menggulirkan adanya people power. Menurut Eva, hal inilah yang membuat suasanya di masyarakat tak kunjung dingin.
“Jadi, sebetulnya (maksud dari) silahturahmi awal itu untuk pencegahan-pencegahan konflik,” terangnya.
Adapun Jokowi diketahui memang telah mengutus Luhut Binsar Pandjaitan untuk menemui Prabowo. Diutusnya Luhut, diharapkan akan dapat meredam tensi politik di antara kedua pendukung.
Sementara itu, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kembali menegaskan, rekonsiliasi di antara kedua kubu tidak ada urgensinya. Sebab menurutnya, selama ini hubungan Jokowi dan Prabowo memang baik.
Kondisi masyarakat juga dinilai cenderung kondusif. Atas dasar itu, ia heran mengapa kubu 01 selalu meminta-pinta rekonsiliasi.
“Emang ada apa sih? Yang genting itu apa? Masyarakat asik-asik aja. Orang kerja di mana-mana. Tidak ada yang krisis kok, tidak ada suasana genting kok. Mungkin yang genting TKN kali. Yang khawatir TKN kali,” terangnya.
Di samping itu, pihaknya juga mengaku heran mengapa Luhut ngotot untuk bertemu Prabowo. Sebagai utusan Jokowi, menurut dia, seharusnya Luhut bisa berbicara dengan perwakilan Prabowo.
“Kalau Pak Luhut cukup ketemu Pak Fadli Zon atau ketemu Ahmad Muzani. Kalau Pak Jokowi mau ketemu Pak prabowo ya oke, fine, silahkan,” ucap Andre.
“Pak Jokowi kan punya nomor ajudan Pak Prabowo, kontak langsung aja. Kenapa harus ngutus orang? Kenapa harus mengutus pihak ketiga? Emang yang kandidat presiden Luhut?” pungkasnya. [jp]
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin terus melakukan upaya rekonsiliasi pasca pemilihan presiden (pilpres) 2019. Namun, kubu pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno meminta wacana rekonsiliasi ditunda sampai hari raya lebaran pada Juni mendatang.
Penolakan upaya rekonsiliasi dalam waktu dekat ini lantas disayangkan oleh anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Eva Kusuma Sundari. Dia mengatakan, pihaknya keberatan jika alasan penundaan rekonsiliasi lantaran belum ada urgensinya.
“Ini agak mengkhawatirkan, ketika menolak diajak silahturahmi alasannya belum urgen. Tapi, faktanya di kubu Pak PS (Prabowo Subianto) malah justru melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan konflik, malah memicu konflik,” kata Eva, Selasa (23/4).
Eva kemudian mencontohkan pernyataan Prabowo soal pasangan petahana pasti memenangkan kontestasi pilpres. Eva memandang, pernyataan Prabowo itu justru menyiratkan pesan kepada pendukungnya bahwa hasil pemilu patut dicurigai jika mereka kalah.
“Kalau nanti diumumkan dan tidak sesuai yang dipercayakan atau tidak sesuai dengan yang diucapkan oleh Pak PS, nanti masyarakat sudah kadung menganggap KPU curang dan sebagainya,” terangnya.
Selain itu, lanjut Eva, Prabowo beserta para pasukannya terus menggulirkan adanya people power. Menurut Eva, hal inilah yang membuat suasanya di masyarakat tak kunjung dingin.
“Jadi, sebetulnya (maksud dari) silahturahmi awal itu untuk pencegahan-pencegahan konflik,” terangnya.
Adapun Jokowi diketahui memang telah mengutus Luhut Binsar Pandjaitan untuk menemui Prabowo. Diutusnya Luhut, diharapkan akan dapat meredam tensi politik di antara kedua pendukung.
Sementara itu, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kembali menegaskan, rekonsiliasi di antara kedua kubu tidak ada urgensinya. Sebab menurutnya, selama ini hubungan Jokowi dan Prabowo memang baik.
Kondisi masyarakat juga dinilai cenderung kondusif. Atas dasar itu, ia heran mengapa kubu 01 selalu meminta-pinta rekonsiliasi.
“Emang ada apa sih? Yang genting itu apa? Masyarakat asik-asik aja. Orang kerja di mana-mana. Tidak ada yang krisis kok, tidak ada suasana genting kok. Mungkin yang genting TKN kali. Yang khawatir TKN kali,” terangnya.
Di samping itu, pihaknya juga mengaku heran mengapa Luhut ngotot untuk bertemu Prabowo. Sebagai utusan Jokowi, menurut dia, seharusnya Luhut bisa berbicara dengan perwakilan Prabowo.
“Kalau Pak Luhut cukup ketemu Pak Fadli Zon atau ketemu Ahmad Muzani. Kalau Pak Jokowi mau ketemu Pak prabowo ya oke, fine, silahkan,” ucap Andre.
“Pak Jokowi kan punya nomor ajudan Pak Prabowo, kontak langsung aja. Kenapa harus ngutus orang? Kenapa harus mengutus pihak ketiga? Emang yang kandidat presiden Luhut?” pungkasnya. [jp]
0 Response to "Tim Jokowi Kecewa Kubu Prabowo Sulit Diajak Rekonsiliasi"
Post a comment