
Isu soal pengaturan server Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden 01, Jokowi-Maruf dinilai modus kecurangan yang masuk akal.
"Modus kecurangan itu dapat dinalar kok," ujar Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/4).
Fahri menyebut, kecurigaan-kecurigaan muncul karena daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan KPU saat ini merujuk pada data KTP elektronik.
Namun seperti diketahui, database KTP elektronik kerap bermasalah.
"Selama ada perbedaan database antara Dukcapil dengan KPU, selama itulah keraguan kita akan DPT akan muncul," ungkapnya.
Salah satu contohnya, kata Fahri, KPU merilis ada 192 juta pemilih yang pindah tempat memilih. Tetapi jumlah tersebut berbeda dengan data milik Dukcapil yang menyebutkan 260 juta warga pindah domisili.
"Itu artinya kecurigaannya itu banyak data yang tidak valid,” tandasnya.
Di sisi lain, KPU telah mengklarifikasi bahwa isu tersebut tak benar. Saat ini KPU masih menggunakan server yang berada di dalam negeri.
Hal itu berbeda dengan isi video yang menyebutkan bahwa server KPU yang disetting untuk memenangkan salah satu paslon berada di Singapura.
"Semua server KPU ada di dalam negeri dan dikerjakan oleh anak-anak bangsa," kata Ketua KPU, Arief Budiman. [rmol]
software untuk mengakses internet
plasa hosting
jasa pembuatan website iklan baris
spesifikasi komputer server
kumpulan software komputer
hosting and domain
pengertian klaim asuransi
webhost indonesia
asuransi islam
dedicated server indonesia
pengertian premi asuransi
atlas indonesia
pengertian asuransi syariah
web hosting terbaik di indonesia
perusahaan keuangan di indonesia
hosting web
daftar asuransi terbaik di indonesia
download software pc terbaru
web hosting terbaik indonesia
web hosting terbaik indonesia
makalah tentang asuransi kesehatan
makalah asuransi
cloud hosting indonesia
usaha kesehatan sekolah
universitas islam attahiriyah
travelling in indonesia
contoh bisnis plan sederhana
daftar perusahaan asuransi di indonesia
universitas internasional batam
webhosting terbaik
cloud server indonesia
file hosting indonesia
hosting domain murah
asuransi menurut islam
jumlah penduduk indonesia
biaya kuliah universitas pancasila
web hosting termurah
web hosting gratisan
manulife indonesia
pt asuransi adira dinamika
indonesian travel
domain murah
allianz indonesia
harga web hosting
universitas pendidikan indonesia
cara membuat server vpn
peringkat universitas di indonesia
web hosting support php
host indonesia
domain paling murah
biaya kuliah universitas trisakti
harga hosting website
indonesia travel guide
hosting domain
website builder indonesia
jurusan universitas indonesia
domain dan hosting
web hosting indonesia
indonesia travel
laporan keuangan perusahaan go publik
daftar universitas di indonesia
domain dan hosting adalah
daftar asuransi terbaik
kode negara indonesia
pengertian hukum asuransi
universitas multimedia nusantara
beli domain indonesia
vps indonesia
asuransi perjalanan ke eropa
peta indonesia lengkap
webhosting indonesia
makalah asuransi syariah
asuransi perusahaan
adira asuransi
promo domain murah
bus indonesia
domain hosting murah
daftar asuransi
pengertian asuransi pendidikan
Nunavut budaya
Lini Dayton Freight
Hard drive Data Recovery Services
Donate a Car di Maryland
Pengganti motor
Insurance
Gas/Electricity
Mortgage
Attorney
Loans
Lawyer
Donate
Conference Call
Degree
Credit

Isu soal pengaturan server Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden 01, Jokowi-Maruf dinilai modus kecurangan yang masuk akal.
"Modus kecurangan itu dapat dinalar kok," ujar Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/4).
Fahri menyebut, kecurigaan-kecurigaan muncul karena daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan KPU saat ini merujuk pada data KTP elektronik.
Namun seperti diketahui, database KTP elektronik kerap bermasalah.
"Selama ada perbedaan database antara Dukcapil dengan KPU, selama itulah keraguan kita akan DPT akan muncul," ungkapnya.
Salah satu contohnya, kata Fahri, KPU merilis ada 192 juta pemilih yang pindah tempat memilih. Tetapi jumlah tersebut berbeda dengan data milik Dukcapil yang menyebutkan 260 juta warga pindah domisili.
"Itu artinya kecurigaannya itu banyak data yang tidak valid,” tandasnya.
Di sisi lain, KPU telah mengklarifikasi bahwa isu tersebut tak benar. Saat ini KPU masih menggunakan server yang berada di dalam negeri.
Hal itu berbeda dengan isi video yang menyebutkan bahwa server KPU yang disetting untuk memenangkan salah satu paslon berada di Singapura.
"Semua server KPU ada di dalam negeri dan dikerjakan oleh anak-anak bangsa," kata Ketua KPU, Arief Budiman. [rmol]
0 Response to "Fahri : Isu Peretasan Data KPU Masuk Akal"
Post a comment